Negara kita kini sedang dalam fase bangkit
Kembali setelah pandemi COVID-19. Di masa itu, banyak sektor yang terdampak, termasuk pendidikan. Saat pandemi melanda, proses belajar mengajar harus beradaptasi dengan cepat. Siswa, guru, dan orang tua menghadapi tantangan baru, mulai dari pembelajaran jarak jauh hingga keterbatasan akses teknologi.
Tekad yang kuat serta usaha maksimal menjadi kunci bagi para cendekiawan untuk bertahan dan terus berjuang menghidupkan kembali dunia pendidikan. Inovasi dalam metode pembelajaran, peningkatan kapasitas digital, serta kolaborasi antar berbagai pihak telah membantu sektor pendidikan perlahan bangkit dan bahkan menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien. Pandemi mengajarkan kita bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga dapat berlangsung di berbagai ruang, baik fisik maupun digital.
Seperti yang dikatakan oleh Ir. Soekarno, “Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya. Kuat karena kita bersatu, bersatu karena kita kuat.” Pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi tantangan. Saat kita bersatu, tidak ada halangan yang tidak bisa kita atasi. Bersama-sama, kita mampu mengatasi masa sulit dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.